Sabtu, 12 Februari 2011

doa mantan istri yg masih mencintai
selalu ada cintamuSabtu, 12 Februari 2011 0 komentar


aku mencintai suamiku ( Part 9 ) TAMAT

Aku tak mau sakit hati lagi. Ya Tuhan tolong kuatkan diri aku, maafkan diri aku. Engkau Maha Adil. Berilah keadilan ini padaku, Ya tuhan.

Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi kepadaku. Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu. Aku selalu kuat ayah dalam kesakitan ini. Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku. Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah.

Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu. Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui, tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku. Aku harus sadar diri.

Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu. Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku? Ayah, aku masih tak merelakan. Tapi aku harus ikhlas menerimanya.

Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya. Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku. Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir. Sebelum ajal ini menjemputku. Ayah, aku kangen Ayah. Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda. Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi diPulau Kayu ini.

Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.

Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur, Bunda akan selalu hidup dihati ayah. Bunda, Desi tak seperti dirimu, yang tidak pernah marah.

Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah dicreambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.

Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu.

Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkinAyah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus. Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda. Bunda, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui didalam kehidupan ini.

Aku menyesal telah asyik dalam ke-egoanku. Bunda, maafkan aku. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat ditidurmu yang panjang.

Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu mengiyakan apa kata2 ibuku, karena aku takut menjadi anak yang durhaka.

Maafkan aku ketika kau difitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja. Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah disurga sana? Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana? Tunggulah Ayah disana Bunda. Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah disini. Aku mohon.


Ayah Sayang Bunda.
#tamat#
In Category :
About The Author Ali Bajwa Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore. Magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Facebook and Twitter

0 komentar